FISIP UI, 2011, Hati Marissa Haque untuk Selalu Total Mencintai Ikang Fawzi Suaminya

FISIP UI, 2011,  Hati Marissa Haque untuk Selalu Total Mencintai Ikang Fawzi Suaminya
FISIP UI, 2011, Hati Marissa Haque untuk Selalu Total Mencintai Ikang Fawzi Suaminya

"Hanya Satu Kamu": oleh Ikang Fawzi (Sumpah Janji untuk Istriku Marissa Haque)





"Hanya Satu Kamu": oleh Ikang Fawzi (Sumpah Janji untuk Istriku Marissa Haque)

Untuk Kenangan Tim www.kapanlagi.com

Ikang & Marissa: Chikita Fawzi yang Membanggakan Indonesia, Alhamdulillah ya Allaaah...

Chikita Fawzi 7 Wonder Indonesian Women 2011 (Trans 7, 8 April 2011)

Rekonsiliasi dengan www.kapanlagi.com

Sepulang dari meeting untuk rekonsiliasi dengan kapanlagi.com legal team, hati ini menjadi riang dan ringan adanya. Semoga ke depannya, mbak Rere yang kemarin saya laporkan ke Polda Metro Jaya bagian Krimsus (Kriminal Khusus) atas dugaan kejahatan pidana cyber malah berbalik menjadi kawan baik kami sekeluarga. semogaaa... karena satu musuh terlalu banyak dan seribu teman terlalu sedikit.

Allahu Akbar!

Jakarta, 15 april 2011)

Marissa Haque Fawzi ditemani R.A. Menik Kodrat & Andreas plus Desna

(di Kantor kapanlagi.com di Lingkar Mega Kuningan, Menara Anugerah Lantai 23, Jakarta Selatan)

Jumat, 15 Juli 2011

Perjuangan Teman-teman Putaran 3 DPR RI & Bunda Khofifah Indar Parawansa 2011

Perjuangan Teman-teman Putaran 3 DPR Ri  pada Tahun 2011 dan Buku Bunda Khofifah Indar Parawansa benar-benar membuat dadaku ini menjadi semakin berdebar! Kenapa? Karena merasakan bahwa revolusi di tanah air tercinta rasanya kok jadi semakin dekat ya?

Ya Allaaaaaah... selamatkanlah kami semua Ya Allaaaaaah...

"Perjuangan Teman-teman Putaran 3 DPR RI & Bunda Khofifah Indar Parawansa   2011"

Jadi Bacaan Wajib Mahasiswa Pasca Sarjana UI

Gambar Ilustrasi * Buku “Khofifah Indar Parawansa, Melawan Pembajakan Demokrasi, Pelajaran dan Tragedi Pilkada Jatim”

Surabaya (KabarGres.com) - Setelah dilaunching di Jakarta pada Selasa (25/5), buku “Khofifah Indar Parawansa, Melawan Pembajakan Demokrasi, Pelajaran dan Tragedi Pilkada Jatim”, mendapat respon sangat luar biasa di kalangan masyarakat. "Bahkan, buku yang merupakan pendidikan politik bagi masyarakat Indonesia ini telah dijadikan bacaan wajib bagi para mahasiswa pasca sarjana sosial politik Universitas Indonesia. Ini informasi yang saya dapat dari Effendi Ghazali (pakar komunikasi politik UI, red)," demikian ungkap mantan calon gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, sebelum acara Launching dan Bedah Buku, bertempat di Gedung Museum Nahdlatul Ulama, Jl Gayungsari Timur 35, Surabaya, Minggu (30/5).

Menurut Khofifah, dalam Pemilukada Jatim persoalan DPT fiktif dan duplikasi data terjadi. Menurut dia, kondisi tersebut adalah upaya pembajakan demokrasi. “Makanya, pengaspalan demokrasi oleh akademisi, penting dilakukan agar demokrasi dengan prinsip egalitarianisme berjalan mulus,” katanya.

Pakar komunikasi politik dari Universitas Indonesia (UI), Effendi Ghazali, menilai kasus Khofifah dalam Pemilukada Jatim mengingatkan masih ada pekerjaan demokrasi dalam politik pasar bebas. “Kalau tidak dibereskan, kita tidak akan ke mana-mana. Seperti soal DPS dan DPT,” ujarnya.

Sementara itu, mantan pengacara pasangan Khofifah-Mudjiono pada Pilgub Jatim, Ma’ruf Syah yang juga menjadi nara sumber acara launching dan bedah buku, mengatakan Panwaslu selama ini belum berperan maksimal dalam menjalankan tugasnya sebagai pengawas penyelenggaraan pemilu. “Seperti pada Pilkada Jawa Timur, Panwas tidak berfungsi karena diam saja melihat kecurangan,” tuturnya.

Menurut Ma'ruf, jika ingin demokrasi di Indonesia berjalan dengan baik dan semakin meningkat kualitasnya, kewenangan Panwaslu harus diperkuat. “Panwas selama ini hanya menjadi aksoseris Pilkada,” ungkapnya.

H. Taufikurrahman Saleh, SH, M.Si., saat memberikan testimoni, mengatakan dalam dunia politik memang yang kuat yang biasa menang bukan yang terbaik.

Buku yang merekam tentang carut marut Pemilukada Jatim ini ditulis Ahmad Millah Hasan. Tujuan penulisan buku ini untuk mengingatkan proses Pemilukada yang hingga kini memang masih menjadi persoalan. (toro)
Teks foto: Khofifah Indar Parawansa dengan sabar membubuhkan tanda tangan pada buku “Khofifah Indar Parawansa, Melawan Pembajakan Demokrasi, Pelajaran dan Tragedi Pilkada Jatim”, di Gedung Museum Nahdlatul Ulama, Jl Gayungsari Timur 35, Surabaya, Minggu (30/5).

Entri Populer