FISIP UI, 2011, Hati Marissa Haque untuk Selalu Total Mencintai Ikang Fawzi Suaminya

FISIP UI, 2011,  Hati Marissa Haque untuk Selalu Total Mencintai Ikang Fawzi Suaminya
FISIP UI, 2011, Hati Marissa Haque untuk Selalu Total Mencintai Ikang Fawzi Suaminya

"Hanya Satu Kamu": oleh Ikang Fawzi (Sumpah Janji untuk Istriku Marissa Haque)





"Hanya Satu Kamu": oleh Ikang Fawzi (Sumpah Janji untuk Istriku Marissa Haque)

Untuk Kenangan Tim www.kapanlagi.com

Ikang & Marissa: Chikita Fawzi yang Membanggakan Indonesia, Alhamdulillah ya Allaaah...

Chikita Fawzi 7 Wonder Indonesian Women 2011 (Trans 7, 8 April 2011)

Rekonsiliasi dengan www.kapanlagi.com

Sepulang dari meeting untuk rekonsiliasi dengan kapanlagi.com legal team, hati ini menjadi riang dan ringan adanya. Semoga ke depannya, mbak Rere yang kemarin saya laporkan ke Polda Metro Jaya bagian Krimsus (Kriminal Khusus) atas dugaan kejahatan pidana cyber malah berbalik menjadi kawan baik kami sekeluarga. semogaaa... karena satu musuh terlalu banyak dan seribu teman terlalu sedikit.

Allahu Akbar!

Jakarta, 15 april 2011)

Marissa Haque Fawzi ditemani R.A. Menik Kodrat & Andreas plus Desna

(di Kantor kapanlagi.com di Lingkar Mega Kuningan, Menara Anugerah Lantai 23, Jakarta Selatan)

Minggu, 13 November 2011

Marissa Haque Fawzi: Heranku pada Rano Karno, Kok Mau jadi Wakilnya Ratu Atut Chosiyah???


Senin, 19 September 2011

Marissa Haque & Ikang Fawzi: Cegah Pelecehan Seksual seperti Pernah Terjadi pada Penyanyi Muda “WM” dari Grup Vierra


September 19th, 2011  

lukisan-masyarakat-yogyakarta-marissa-ikang-fawziSubhanallah, saya jujur senang membaca blog dari alamat: http://ucokeren.blogdetik.com/pakai-rok-mini-kebanggaan-atau-masalah/

Kalau bukan kita yang mengingatkan suadari dan anak-cucu kita…yah siapa lagi???

Doa ikhlasku,
Marissa

Pakai Rok Mini, Kebanggaan atau Masalah?

CelotehKu Tagged , , , September 19th, 2011
Kemaren sampai pagi ini ngeliat berita masih menayangkan tentang demo puluhan perempuan dengan mengenakan rok mini menggelar aksi di Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta Pusat. Aksi demo ini didasari oleh pernyataan Gubernur Fauzi Bowo yang katanya menyudutkan si korban pemerkosaan.

“Bayangkan saja kalau orang naik mikrolet, orang yang duduk di depannya pakai rok mini. Agak gerah juga, kan? Kalau orang naik motor pakai celana pendek, ketat lagi, bayangin aja. Itu yang ikut di belakangnya, bisa goyang-goyang,” kata Foke.

Memang pernyataan sang gubernur rawan salah tafsir. Jika dilihat dari sudut pandang laki-laki ya mungkin begitu adanya karena kebanyakan pasti akan gerah melihat seorang perempuan yang memakai rok mini kecuali yang imannya kuat sekali. Tapi, jika dilihat dari sudut pandang perempuan mungkin aja mereka nyantai aja kok make rok mini dan mungkin lagi ini akan menjadi suatu kebanggaan tersendiri bagi perempuan padahal ini bisa menjadi bumerang karena perempuan yang senang memakai rok mini di tempat umum otomatis akan memamerkan pahanya dan bisa jadi korban kejahatan.

memes-adisaputra-kevin-vierra-soraya-haque-ekki-soekarnoSaya teringat kata-kata bang napi klo kejahatan bisa terjadi karena adanya kesempatan. Mungkin ini juga yang terjadi pada korban pemerkosaan yang memakai rok mini. Oknum pelaku alias si sopir pasti dapet kesempatan dan peluang memperkosa si korban yang bisa jadi diakibatkan karena pelaku terpancing oleh pakaian korban yang make rok mini plus suasana sepi yang mendukung aksi pelaku melancarkan kejahatan.

Dalam aksi demo itu mereka membawa poster dan spanduk besar dalam kegiatan yang cukup menyita perhatian pengguna jalan itu. Spanduk besar yang dibawa salah satunya bertuliskan ‘Jangan salahkan baju kami. Hukum si pemerkosa’. Ya, pastilah bukan baju si perempuan yang salah, tapi si perempuan yang salah pake baju, hehe. Wajarlah jika perkataan teman saya yang sering jalan-jalan benar adanya kalau dia sekarang lebih banyak melihat paha perempuan daripada paha ayam. (baca: Memang susah menghindari tontonan aurat wanita)

Korban pemerkosaan pastilah akan dihukum. Tapi, apakah perempuan yang senang pakai rok mini dan mengumbar aurat depan umum yang bisa saja memancing tindak kejahatan yang merugikan dirinya bisa dihukum? Pastilah tidak karena kita hidup di negara yang katanya sudah menganut prinsip kebebasan. Seperti perkataan salah seorang demonstran yang juga produser film, Nia Dinata kalau perempuan Indonesia harus dibebaskan memakai apa saja yang dia mau. “Mereka harus berpakaian sesuai karakter pribadinya,” kata dia. Jadi, seorang perempuan yang senang memakai rok mini dan mungkin itu sesuai dengan karakter pribadinya akan menjadi suatu kebanggaan tersendiri yang bisa saja memancing masalah besar bagi sang perempuan. Kata nenekku sih lebih baik mencegah daripada mengobati, upzz :D

Selasa, 23 Agustus 2011

“Marissa Haque & Ikang Fawzi: Silaturahim di Yogya Memang Berkah “

ikang_fawzi_dan_marissa_haque
Pada tanggal 18 Agustus 2011 lalu selepas HUT Kemerdekaan RI ke 66, saya Marissa Haque Fawzi berhasil lulus dengan nilai “A” bulat dari FEB (Fakultas Ekonomi Bisnis) di UGM (Universitas Gadjah Mada). Sebelumnya pada awal tahun tepatnya Januari 2011 ini Ahmad Zulfikar Ikang Fawzi suamiku berhasil lulus duluan dengan pencapaian sama yaitu “A” bulat juga. Bukan untuk bersaing namun justru kelak untuk saling melengkapi atau aliansi atau kolaborasi. Karena Ikang lebih fokus kepada ekonomi makro berbasis kepada Teori Adam Smith (Keynesian) sementara saya lebih memilih meletakkan hati-pikiran-energi kepada ekonomi mikro syariah berbasis kepada semangat Prof Mubyarto (Mubyartois).

Proses ujian sidang MBA saya alhamdulillah paling lancar di hari itu, karena hanya memakan waktu sekitar 25 menitan. Dengan masa 15 menit presentasi dan 5-10 menit menjawab pertanyaan lisan dari tiga orang penguji, yaitu: (1) Prof.Dr. Basu Swatha Dharmmesta/Pakar Marketing Strategic temannya Prof. Philip Kottler; (2) Dr. Fahmi Radhi/Direktur The Mubyarto Institute; (3) Dr. Goedono/Pakar Strategic Management.

marissa-haque-ikang-fawzi-bersama-ananta-herry-dari-tim-los-lembaga-ombudman-swasta-dan-bmt-beringharjo-mursida-rambe

Selesai ujian sidang tertutup MBA tersebut saya langsung didaulat untuk mempresentasikan hasil penelitian selama enam bulan tersebut di LOS (Lembaga Ombudsman Swasta) milik Pemda DIY/Kesultanan Yogya sembari buka puasa bareng dengan beberapa media lokal di sana.

akrab-kekeluargaan-presentasi-hasil-thesis-mba-marissa-haque-ikang-fawzi-di-pendopo-profdr-amien-rais-yogyakarta-bersama-mursida-rambe-hanum-rais-dan-astri-hanafi-rais

Keseokan harinya tertanggal 19 Agustus 2011, silaturahim ke Pendopo Keluarga besar Prof.Dr. Amin Rais Guru Besar FISIPOL UGM. Di sana saya diterimas anak menantu Pak Amin Rais istri dari Hanafi Rais beserta Ibu dan anak-anaknya. Juga Hanum Rais putri Pak Amin yang memiliki hobi sama dengan saya yaitu : “menulis!”

silaturahim-presentasi-hasil-thesis-mba-marissa-haque-ikang-fawzi-di-pendopo-profdramien-rais-yogyakarta-bersama-mursida-rambe-hanum-rais-dan-astri-hanafi-rais

Tak dinyana ternyata kami merasa cocok dan ingin terus melanjutkan silaturahim ke depannya demi kemajuan Daerah Istimewa Yogyakarta. Kami ingin melihat Mas Hanafi Amin Rais menjadi Walikota Yogyakarta 2011 besok ini. Karena Mas Hanafi dan juga Prof. Amin Rais sangat mendukung keberadaan BMT seperti apa yang telah saya dapatkan dari hasil penelitian MBA ku sebelumnya.
4-marissa-haque-mursida-rambe-membawa-konsep-bmt-kepada-calon-walikota-diy-2011-pendopo-prof-dr-h-amien-rais

Insya Allah doa kami semua dapat ridho Allah Azza wa Jalla dan dikabulkan-Nya…
Amiiiin… Ya Robbal Alamiiin…

“Marissa Haque & Ikang Fawzi: Silaturahim di Yogya Memang Berkah “

Rabu, 17 Agustus 2011

Kehidupan Silaturahim Kami dalam Jumpa Keluarga Besar Christian Gonzales: Marissa Haque & Ikang Fawzi


Liputan6.com, Jakarta:
Sumber (1):  http://tv.liputan6.com/main/read/8/1061798/0/ketika-para-selebritis-saling-mengagumi

Sumber (2):  http://id.berita.yahoo.com/foto/ketika-p…
13th Agustus 2011, posted in My Family Story

ikang-fawzi-gonzales-marissa-haque-eva-siregar-golzales-isabela-fawzi
Diam-diam istri pesepakbola nasional Christian Gonzales, Eva Gonzales, mengagumi pasangan artis senior Ikang Fawzi dan Marissa Haque. Eva pun mengundang artis idolanya itu untuk menghadiri acara ulang tahun putri pertamanya, Amanda Gonzales, yang ke-17. Eva mengaku tidak menyangka jika pasangan yang kini lebih aktif bergelut di dunia politik itu mau hadir di pesta ulang tahun anaknya.

“Ini idola saya sama suami saya. Ini bener-bener reunian dari saya kecil mereka bener-bener udah di langit. Jadi mana mungkin kenal sama saya,” puji Eva Gonzales kepada pasangan yang kini masih tampak mesra, seperti ditayangkan Status Selebritis di SCTV, Sabtu (13/8).

Ternyata, Ikang dan Marissa juga nge-fans dengan perfoma Christian Gonzales di lapangan. Baik Ikang maupun Marissa pun ikut memuji idolanya itu. “Kita tuh seneng banget sama Christian Gonzales apalagi waktu kemaren membela Indonesia. Di saat Indonesia tengah lesuh, Gonzales mampu mengangkat kembali nama timnas Indonesia,” puji pria yang bernama lengkap Ahmad Zulfikar Fawzi.(APY/ANS)

“Keluarga Gonzales Timnas yang Sangat Ramah: Marissa Haque & Ikang Fawzi”

Sumber:http://chikitafawzi.blogdetik.com/2011/08/13/keluarga-gonzales-timnas-yang-sangat-ramah-marissa-haque-ikang-fawzi/

Kehidupan Silaturahim Kami dalam Jumpa Keluarga Besar Christian Gonzales: Marissa Haque & Ikang Fawzi

Selasa, 16 Agustus 2011

"Marissa Haque & Ikang Fawzi: Upaya Membuat Nyaman Hati Pasangan"


Disaat kita memberi sesungguhnya karena kita sudah banyak menerima!

Kuncinya semua kembali kepada pasangan kita. Sejauh mana pasangan suami atau istri dapat saling mendukung satu dengan lainnya, sehingga mampu selalu membuat nyaman hati pasangannya.


cinta_kami_selamanya_sampai_mati-ikang-fawzi-dan-marissa-haque-1Pasangan suami istri sejati, akan berada dalam irama harmoni untuk saling memahami serta  selalu mendukung. Intinya adalah, komunikasi produktif di antara keduanya dalam perkawinan. Cirinya adalah ketika mata hati serasa selalu terkait satu dengan lainnya. Seperti itu sejujurnya yang kami rasakan selama 25 tahun masa pernikahan kami.

Kami berdua--Ikang Fawzi dan Marissa Haque--memang bukanlah pasangan yang luar biasa sempurna. Namun kami bertekad agar kesepakatan yang kami buat sejak awal dapat kami wujudkan dalam kenyataan sejarah pernikahan kami, yaitu: "... untuk selalu satu suami dan satu istri sampai mati."

Insya Allah... sejujurnya demikian, dan selamanya demikian. Sampai ajal menjemput kami, karena setiap yang bernyawa pasti akan merasakan mati...

May Allah always bless our marriage... amiiin...

Catatan: Avatar Blog Ini dari iklan Oil of Olay

Sumber: http://ikangdanmarissa.blogdetik.com/


"Marissa Haque & Ikang Fawzi: Upaya Membuat Nyaman Hati Pasangan"

Minggu, 14 Agustus 2011

"BIL (Brother in Law) Lovers: dalam Marissa Haque Fawzi"



"BIL (Brother in Law) Lovers: dalam Marissa Haque Fawzi"
Yuk gabung dengan BIL Lovers (the Brother in Law) dengan Ikang Fawzi, Ekki Soekarno, dan Gilang Ramadhan.
Kindly please enter this address mentioned, as follow: http://www.youtube.com/watch?v​=_sALdI_Lwwc,  
 Regards, Marissa Haque Fawzi

Jumat, 15 Juli 2011

Perjuangan Teman-teman Putaran 3 DPR RI & Bunda Khofifah Indar Parawansa 2011

Perjuangan Teman-teman Putaran 3 DPR Ri  pada Tahun 2011 dan Buku Bunda Khofifah Indar Parawansa benar-benar membuat dadaku ini menjadi semakin berdebar! Kenapa? Karena merasakan bahwa revolusi di tanah air tercinta rasanya kok jadi semakin dekat ya?

Ya Allaaaaaah... selamatkanlah kami semua Ya Allaaaaaah...

"Perjuangan Teman-teman Putaran 3 DPR RI & Bunda Khofifah Indar Parawansa   2011"

Jadi Bacaan Wajib Mahasiswa Pasca Sarjana UI

Gambar Ilustrasi * Buku “Khofifah Indar Parawansa, Melawan Pembajakan Demokrasi, Pelajaran dan Tragedi Pilkada Jatim”

Surabaya (KabarGres.com) - Setelah dilaunching di Jakarta pada Selasa (25/5), buku “Khofifah Indar Parawansa, Melawan Pembajakan Demokrasi, Pelajaran dan Tragedi Pilkada Jatim”, mendapat respon sangat luar biasa di kalangan masyarakat. "Bahkan, buku yang merupakan pendidikan politik bagi masyarakat Indonesia ini telah dijadikan bacaan wajib bagi para mahasiswa pasca sarjana sosial politik Universitas Indonesia. Ini informasi yang saya dapat dari Effendi Ghazali (pakar komunikasi politik UI, red)," demikian ungkap mantan calon gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, sebelum acara Launching dan Bedah Buku, bertempat di Gedung Museum Nahdlatul Ulama, Jl Gayungsari Timur 35, Surabaya, Minggu (30/5).

Menurut Khofifah, dalam Pemilukada Jatim persoalan DPT fiktif dan duplikasi data terjadi. Menurut dia, kondisi tersebut adalah upaya pembajakan demokrasi. “Makanya, pengaspalan demokrasi oleh akademisi, penting dilakukan agar demokrasi dengan prinsip egalitarianisme berjalan mulus,” katanya.

Pakar komunikasi politik dari Universitas Indonesia (UI), Effendi Ghazali, menilai kasus Khofifah dalam Pemilukada Jatim mengingatkan masih ada pekerjaan demokrasi dalam politik pasar bebas. “Kalau tidak dibereskan, kita tidak akan ke mana-mana. Seperti soal DPS dan DPT,” ujarnya.

Sementara itu, mantan pengacara pasangan Khofifah-Mudjiono pada Pilgub Jatim, Ma’ruf Syah yang juga menjadi nara sumber acara launching dan bedah buku, mengatakan Panwaslu selama ini belum berperan maksimal dalam menjalankan tugasnya sebagai pengawas penyelenggaraan pemilu. “Seperti pada Pilkada Jawa Timur, Panwas tidak berfungsi karena diam saja melihat kecurangan,” tuturnya.

Menurut Ma'ruf, jika ingin demokrasi di Indonesia berjalan dengan baik dan semakin meningkat kualitasnya, kewenangan Panwaslu harus diperkuat. “Panwas selama ini hanya menjadi aksoseris Pilkada,” ungkapnya.

H. Taufikurrahman Saleh, SH, M.Si., saat memberikan testimoni, mengatakan dalam dunia politik memang yang kuat yang biasa menang bukan yang terbaik.

Buku yang merekam tentang carut marut Pemilukada Jatim ini ditulis Ahmad Millah Hasan. Tujuan penulisan buku ini untuk mengingatkan proses Pemilukada yang hingga kini memang masih menjadi persoalan. (toro)
Teks foto: Khofifah Indar Parawansa dengan sabar membubuhkan tanda tangan pada buku “Khofifah Indar Parawansa, Melawan Pembajakan Demokrasi, Pelajaran dan Tragedi Pilkada Jatim”, di Gedung Museum Nahdlatul Ulama, Jl Gayungsari Timur 35, Surabaya, Minggu (30/5).

Senin, 11 Juli 2011

Tulisan tentang Kembalinya Ikang Fawzi: dalam Marissa Haque

Ikang Fawzi is Back!


YA, rocker matang era-80an itu rupanya gatal berteriak dan berjingkrak seperti pada masa kejayaaanya dulu. Suami aktris senior Marissa Haque itu memutuskan untuk kembali eksis di industri musik Tanah Air.

Ikang-Fawzi-Anggie-BI"Main musik itu suatu berkah untuk orang lain, makanya saya pun merasa bersalah kalau enggak bisa menghasilkan sebuah karya lagi, jadi saya putuskan untuk aktif (menyanyi) lagi," bilang Ikang saat menggelar konser "Go Clean" di Gedung Bentara Budaya, Palmerah, Jakarta Barat, baru-baru ini.

Akan tetapi, rocker yang identik dengan lagu Preman itu tak kembali ke panggung musik dengan bersolo karier. Kali ini, dia turut mengajak saudara-saudara iparnya, yakni Ekki Soekarno (suami Soraya Haque) dan Gilang Ramadhan (suami Shahnaz Haque) membentuk sebuah band bernama Brother In Law (BIL) Project.

Konsep untuk membentuk band dengan saudara ipar sudah lama direncanakan pria berusia 51 tahun ini. Namun, baru tahun ini pelantun soundtrack film legendaris Catatan Si Boy itu berhasil mengajak mereka mengeluarkan sebuah album.

"Kita udah dari 10 tahun lalu ngeband bareng, tapi baru bisa bikin album ya sekarang. Karena memang semakin tua kesibukan bukannya makin berkurang, malah bertambah. Jadinya agak susah untuk bisa ketemu setiap hari di studio," beber Ikang.

Bersama Ekki dan Gilang di BIL Project, Ikang berhasil merilis singel berjudul Hancur Hatiku. Melalui lagu tersebut, Ikang kembali menyuguhkan nuansa musik rock ala tahun 1980-an.

"Tiga Ipar Berbahasa Perancis Haque Bersatu dalam BIL Project (the Brother in Law)"

Jumat, 08 Juli 2011

Musik Sawa dari BIL (Ikang, Ekki, Gilang) dalam kapanlagi TV: Ikang Fawzi & Marissa Haque

Brother In Law (Foto: Elang Riki Yanuar/okezone)

Brother In Law Optimistis dengan Musik Sawah

Jum'at, 8 Juli 2011 - 15:47 wib
Elang Riki Yanuar - Okezone
Brother In Law (Foto: Elang Riki Yanuar/okezone)

JAKARTA - Brother In Law (BIL) merilis mini album. Band yang didirikan karena hubungan saudara ipar itu optimistis membawakan musik sawah (menggabungkan musik tradisional memakai alat modern).

BIL diisi oleh musisi yang sudah berpengalaman di bidang musik seperti Gilang Ramadhan, Ikang Fawzi, dan Eky Soekarno. BIL didirikan karena mereka punya hubungan saudara ipar. Ikang menikah dengan Marissa Haque, Ekki menikahi Soraya Haque, dan Gilang menikah dengan Shahnaz Haque. Tadi malam, para istri personel BIL tampak turut hadir menemani.

BIL memberikan penampilan terbaiknya saat show case didepan para wartawan dan tamu undangan. Beberapa lagu milik BIL seperti Marry Me, Hatiku Hancur dan Preman (lagu daur ulang milik Ikang Fawzi) dibawakan secara apik.

Gilang pun memberikan permainan drum yang memukau penonton dengan musik sawah ala BIL. Musik sawah untuk daerah Aceh, Sunda dan Papua dimainkan Gilang dengan berbeda irama. Banyak penonton terkagum-kagum dengan permainan lincah Gilang.

“Intinya kita cari musik yang fresh. Tantangan umur segini ya selain main musik tentu ada banyak misi lain. Kami enggak menciptakan lagu, tapi bikin musik,” tutur Gilang usai turun dari panggung di Bentara Budaya Jakarta, Kamis (7/7/2011) malam.

Gilang (48), Ikang (51), dan Ekki (49) memang tak lagi muda. Tapi semangat bermusik terus mereka kibarkan. BIL selalu optimistis selama perjalanannya membuat musik yang didukung oleh industri.

“Sebenarnya bukan baru kali ini tercetus. Kita sudah 10 tahun lalu main bareng. Memang prosesnya lama sehingga baru sekarang membuat mini album. Bagi kita main musik itu fun dan yang penting kita bermain musik sesuai hati kita,” lanjut Ekki.

”Kita tetap optimistis dengan musik yang berbeda, dengan musik sawah yang kita sebut ini. Bagi kita, ini musik yang bermatabat. Musik kita dikonsep dengan matang, tapi tetap gampang dicerna,” timpal Gilang.(tre)

Brother In Law di Bentara Budaya Kompas-Gramedia Semalam: Ikang Fawzi & Marissa Haque

Brother In Law (Foto: Elang Riki Yanuar/okezone)

Brother In Law Optimistis dengan Musik Sawah

Jum'at, 8 Juli 2011 - 15:47 wib
Elang Riki Yanuar - Okezone
Brother In Law (Foto: Elang Riki Yanuar/okezone)

JAKARTA - Brother In Law (BIL) merilis mini album. Band yang didirikan karena hubungan saudara ipar itu optimistis membawakan musik sawah (menggabungkan musik tradisional memakai alat modern).

BIL diisi oleh musisi yang sudah berpengalaman di bidang musik seperti Gilang Ramadhan, Ikang Fawzi, dan Eky Soekarno. BIL didirikan karena mereka punya hubungan saudara ipar. Ikang menikah dengan Marissa Haque, Ekki menikahi Soraya Haque, dan Gilang menikah dengan Shahnaz Haque. Tadi malam, para istri personel BIL tampak turut hadir menemani.

BIL memberikan penampilan terbaiknya saat show case didepan para wartawan dan tamu undangan. Beberapa lagu milik BIL seperti Marry Me, Hatiku Hancur dan Preman (lagu daur ulang milik Ikang Fawzi) dibawakan secara apik.

Gilang pun memberikan permainan drum yang memukau penonton dengan musik sawah ala BIL. Musik sawah untuk daerah Aceh, Sunda dan Papua dimainkan Gilang dengan berbeda irama. Banyak penonton terkagum-kagum dengan permainan lincah Gilang.

“Intinya kita cari musik yang fresh. Tantangan umur segini ya selain main musik tentu ada banyak misi lain. Kami enggak menciptakan lagu, tapi bikin musik,” tutur Gilang usai turun dari panggung di Bentara Budaya Jakarta, Kamis (7/7/2011) malam.

Gilang (48), Ikang (51), dan Ekki (49) memang tak lagi muda. Tapi semangat bermusik terus mereka kibarkan. BIL selalu optimistis selama perjalanannya membuat musik yang didukung oleh industri.

“Sebenarnya bukan baru kali ini tercetus. Kita sudah 10 tahun lalu main bareng. Memang prosesnya lama sehingga baru sekarang membuat mini album. Bagi kita main musik itu fun dan yang penting kita bermain musik sesuai hati kita,” lanjut Ekki.

”Kita tetap optimistis dengan musik yang berbeda, dengan musik sawah yang kita sebut ini. Bagi kita, ini musik yang bermatabat. Musik kita dikonsep dengan matang, tapi tetap gampang dicerna,” timpal Gilang.(tre)

Musik Sawah dari BIL (Ikang, Ekki, Gilang) dalam kapanlagi TV: Ikang Fawzi & Marissa Haque

  • BIL PROJECT - Ikang Fawzi, Ekki Soekarno dan Gilang Ramadha
    Kamis, 7 Juli 2011 pukul 19.30 WIB
     <iframe width="425" height="349" src="http://www.youtube.com/embed/6Y2OzOrDHIk?hl=en&fs=1" frameborder="0" allowfullscreen></iframe>
    • Bentara Pentas Musik
      BIL PROJECT - Ikang Fawzi, Ekki Soekarno dan Gilang Ramadhan

      BIL (Brother in Law) terdiri dari Ikang Fawzi, Ekki Soekarno dan Gilang Ramadhan. Nama mereka selama ini dikenal sebagai figur-figur yang berkecimpung di dunia musik dengan serius dan konsisten. Ikang Fawzi (51) adalah musisi dan penyanyi rock, juga pemain film yang populer tahun 1980-an. Saat ini Ikang lebih sibuk sebagai pengusaha properti dibanding kegiatannya di dunia seni yang membesarkan namanya. Ekki Soekarno (49) adalah pemeran dan pemusik Indonesia. Ia pernah bermain dalam sejumlah film nasional dengan debut dalam film Tirai Malam Pengantin (1984). Selain itu, ia pernah menjadi penyanyi dengan mengeluarkan satu album dimana ia bernyanyi  bersama Ikang Fawzi, Andi Meriem Matalatta, Fariz RM, dan Dian Pramana Poetra. Sementara Gilang Ramadan (48) adalah pemusik yang berfokus bermain drum. Musik, bagi mereka bukan hanya sekadar berkarya dan memburu  popularitas, tapi musik adalah bahasa jiwa, bahasa universal bagi mereka bertiga. Bermusik diharapkan menjadi ekspresi rasa dan kreativitas dengan menyampaikan berbagi pesan kemanusiaan, kontrol sosial serta perdamaian.

      "

      Musik Sawah dari BIL (Ikang, Ekki, Gilang) bersama Nagaswara & Kompas: Ikang Fawzi & Marissa Haque

Senin, 27 Juni 2011

Mungkin Akan Mengundang kapanlagi.com ke UGM Yogyakarta Saat Wisuda: Marissa Haque Fawzi

kagama-mm-ugm-feb-bank-permata-syariah-marissa-haque-fawzi-mesMbak Ani Noor dari Bank Permata Syariah adalah KAGAMA MM UGM dari angkatan awal-awal.

kagama-mbak-farida-bni-46-marissa-haque-26-juni-20112Sementara Mbak Farida dari BNI 46 adalah KAGAMA angkatan Ikang Fawzi suamiku yang sekarang ini berada dalam kepengurusan Kesekjenan tahun 2011.

Berada di tengah mereka membuat semangatku kembali 'meledak-meletup' ingin segera menyandang titel MBA di belakang nama resmiku sebagai Nyonya Ikang Fawzi (smile).

Thesis yang telah kurampungkan di mimggu lalu tinggal menunggu persetujuan resmi dari FEB UGM, Yogyakarta melalui Prof Dr Basu Swastha Dharmmestha. Insya Allahu di minggu ini kami sekeluarga sudah dapat memperoleh jadwal resmi kapan akan maju sidangnya, dan baik Ikang Fawzi suamiku serta kedua anakku akan menemani sidangku kelak di Kampus FEB UGM Yogyakarta. Namun dengan catatan kalau kedua anak-anakku tersebut--semoga Bella bisa cuti dari Global TV/MNC Grup di Jakarta tempatnya bekerja dan Kiki bisa pulang sebentar dari tempat kerjanya di Lez Copaque, Malaysia.

Wihhh...deg-degan juga rasanyaaaaa... Seperti baru mau dapat gelar sarajan S1 saja deh! Entah kenapaaaa...

Namun ada yang membuat diri ini semakin deg-degan, yaitu ketika ekspektasi banyak orang (masyarakat luas Indonesia) terhadap keberadaan diriini  di tengah MES (masyarakat ekonomi syariah). Karena mereka jadi semakin benar-benar mengharapkan kontribusi aktif-nyataku. Juga mungkin disebabkan oleh karena wilayah ekonomi syariah di Indonesia masih teramat-sangat-keliwat kekurangan sumberdaya insaninya!

Padahal saya ini siapalaaaah...begituuu... Juga kemampuan Ilmu Ekonomi saya pas-pasan saja rasanya, wa bil khusus karena diri ini semakin menyadari sudah tidak lagi terlalu muda. Dan bukan seorang insan berlatar-belakang  Ilmu Ekonomi murni--latar belakang saya ber-domain Ilmu Hukum.


Saya hanya merasa punya hati, dan memiliki keberpihakan kepada bidang ilmu ekonomi syariah dengan kekhususan ekonomi mikro, baik bank dan non-bank.  

Wallahi spiritku bermula hanya dari sana! Tapi besar harapan hati, walau katakanlah bermula dari hal yang sangat sederhana dan tak berarti (di mata sebagian orang), namun insya Allah akan ada value atau nilai kemuliaan tertentu di Mata-Nya. In 'The Eyes' of The All Mighty...Allah Azza wa Jalla... Insya Allah...amiiin...

Rabu, 22 Juni 2011

Biasanya Berita Bagus is not a Good News buat Media 'Nginfotainment'


bmt-beringharjo-yogyakarta-mas-rury-marissa-haque-2008_612x480_640x480becak-mursida-rambe-marissa-haque-bmt-beringharjo-_489x480 
Wuih! Alhamdulillah ... Thesis MBA-ku Selesai Juga.

Sumber: http://marissahaque-hongkong-inspirasi.blogspot.com/2011/06/panitia-yang-mengundang-ke-hongkong.htm

lndah nian memperhatikan semangat wirausaha di Pasar Beringharjo, Yogyakarta selama ini. Semangat yang selalu hidup, menghidupkan semangatku yang sangat sering on-off-on-off terkait melakukan pembelaan terhadap masyarakat mikro di seluruh Indonesia.

Kala negara tidak seratus persen melakukan keberpihakan kepada masyarakat yang berada dalam skala hampir 80% dari total penduduk NKRI--mereka yang berada di jejaring masyarakat kelas mikro. Dan para penyelenggara lainnya seakan hanya melirik dengan sebelah mata belaka, memang tidak mudah untuk tetap "hanif" berada pada jalur ini serta berkelanjutan!

melepas-lelah-sblm-menghadap-prof-dr-basu-swastha-bersama-ra-menik-kodrat-dan-mb-nani-um-bmt-brghrj

Semangat dakwah bil hal, yang kuyakini, baru sekedar berada dalam tahapan ini. Namun, daripada tidak sama sekali, lumayan jugalah bagi 'sekedar' menambah 'bargaining position' pada kedua malaikat Munkar dan Nakir, kelak dalam perjalanan menuju Al Jannah.

marissa-haque-prof-dr-basu-swatha-dharmmestha-konsultasi-thesis-bmt-dan-strategi-marketing-feb-ugm-juni-2011 

Prof. Dr. Basu Swastha Dharmmestha sang Begawan Ilmu Marketing Strategic temannya Pak Prof. Philip Kottler, Phd yang disayang Allah beserta Meta Thereskova dan segenap keluarga Pak Basu sekalian. Kak Mursida Rambe dan Mas Umar, Mas Rury Febrianto, dan segenap pemangku kepentingan Lembaga Keuangan Mikro Syariah Non-bank BMT Beringharjo yang selalu setia meniupkan semangat terus berkarya dalam ridho Allah. BMT Centre dan segenap jajarannya. Pak Dr. Aries Mufti (KAGAMA) dengan wawasan ekonomi mikronya, serta Pak Prof Gunawan Sumodiningrat yang pertama memberikan surat rekomendasi bagiku dan Ikang Fawzi suamiku bagi prasyarat dapat diterimanya sebagai mahasiswi pasca sarjana FEB UGM. Mas Guntur Subagja sesama pengurus MES (masyarakat ekonomi syariah) bidang Promosi dan Diseminasi Informasi. Bapak Dr. Muliaman Hadad Deputy Gubernur Bank Indonesia dan Bang Dr. Mulya Siregar Direktur Syariah Bank Indonesia...daaaan... RA Menik Haryani Kodrat serta Dede Dellu yang selalu setia menemani dikala suka dan duka dalam proses pembuatan thesis MBA dari FEB UGM ini.

May Allah bless you all...
Terimakasih banyak untuk semuanya... semuanya... semuanya... 



riset-pasar-beringharjo-bersama-uni-ira-marissa-haque-feb-ugm-juni-2011 
"BMT dalam Semangat Dakwah Bil Hal": Marissa Haque Fawzi

Jumat, 10 Juni 2011

Why Not untuk Menuliskan Kapanlagi.com: Marissa Haque Fawzi

Baru kusadari beberapa hari terakhir ini ketika seorang teman yang dekat di hatiku dari FH UGM mengirimiku sms yang berbunyi: "Mbak Icha sayang...kelihatannya para alumni dari Unika Atmajaya Jakarta itu punya ciri yang sama deh yaitu suka menulis!"

Hhmmm...iya juga ya?


Namun saya menyukai dunia tulis-menulis jauh sebelum menapaki kaki mengambil S2 ku yang pertama di kampus tersebut. Tapi....memang, setelah gabung dalam pembelajaran di kampus tersebut, kemampuan dan kesenanganku menulis menjadi semakin terasah. Khususnya karena Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan di sini terkenal salah satu yang terbaik di Indonesia, sayapun mengambil S2 dari jurusan LTBI singkatan dari Linguistik Terapan Bahasa Inggris.

Tak hanya diriku Dari LTBI, ternyata adik kelasku dari FE (Fakultas Ekonomi) bernama Angelina Sondakh jua sangat produksitf sekarang dalam dunia penulisa buku. Memang banyak yang memcingkan mata ketika tulisannya melulu soal keluarga dan dirinya. Tapi saya pikir mereka yang sinis itu hanya iri kepada Angie yang cerdas serta produktif!

Iri sebenarnya hanyalah pertanda dari tak mampu...hehe... Jadi, kalau mereka iri jawabannya sebenarnya hanya satu yaitu "menulis juga dong!" Beradu karya melalui budaya menulis pasti akan positif. Daya nalar serta kreasi sportif pasti akan mengemuka, dan dampaknya akan menepis hal negatif lainnya. Sehingga tanpa ragu-ragu saya berani mengajak anda semua untuk bergabung bersama dalam dunia positif yang saya sekeluarga sukai, yaitu: "Ayo Memulis!"


Dalam: "Budaya Menulis Alumni Unika Atmajaya Jakarta: Marissa Haque Fawzi"

Jumat, 03 Juni 2011

"Indonesia’s Cinematic Art Stumble and Surge: Marissa Haque Fawzi"

 
World Paper, New York, USA
June, 2001

 By. Marissa Haque Fawzi, An Indonesia Actress, is in Residence at Ohio University 
Indonesia as a country among many countries in the world, cannot escape of the effect of globalization. More specially, the Indonesia film industry is influenced and shaped by the cultures and trends of many other nations.

Among many countries in the world, cannot escape of the effect of globalization. More specially, the Indonesia film industry is influenced and shaped by the cultures and trends of many other nations. This assimilation necessary and positive for progress and increased quality as long as an individual maintains his/ her own touch, so to speak. This process is guaranteed by the fact that our world grows smaller everyday and the boundaries that once existed are no more.The father of Indonesia film, Mr. Haji Usmar Ismail, was the first Indonesia artist to graduate from the School of Film at the University of California Los Angles as early as the 1940s. Generations to follow in the 1970&rsquo;s were strongly predisposed to Russian production style and technique with Indonesian graduate from Moscow University such as Syumandjaja and Amy Priono. Many artists to follow, Producers and Directors are products of Indonesia education and training. Their work, also distinguished, is colored by local wit and wisdom. A result of their efforts has been &ldquo;Edutainment&rdquo; or educational entertainment for the Indonesian citizen. The only trouble with this is seen in the extremely small ratio of these artists in relation to the population of Indonesia, which far exceeds 200 million. 

If the love of money is the root of all evil it has also been the demise of the film industry in Indonesia. Many Directors viewed the production of movies as a monetary printing press. The typical Indonesian film left nothing for the viewing public; there was no moral message and no real meaning. By the end of 1980s the film industry has stagnated and come to screeching halt. The Indonesia government further stifled the industry&rsquo;s creativity and quality, and the differences from one film to the next became almost impossible to discern. It was a frustrating time for the movie-going public and even exasperating for those production teams that sought to create. In 1990s gave us Garin Nugroho. 

As a young man, he graduated from University of Indonesia with a degree in Law and attended Indonesia&rsquo;s Institut Kesenian Jakarta (Indonesian Art Institute). Garin Nugroho was determined to create new standard, and in the mid-1990s he began work. Nugroho presented an Eastern European style of production. Many Indonesian viewers did not understand this style of production and found the storylines difficult to follow, but his works have been honored (and have placed) at almost every international film festivals in which those have appeared. Toward the end of 1999, a group of young Indonesian film graduates that, to date, do not wish to be identified with other movie production teams, came together to produce. They represent the new techno generation, seeking something new and different from all who came before them, and it is known to Indonesians today as the movie Kuldesak. 

This independent production team used a grassroots style marketing strategy throughout production. The film smacks of Quentin Tarantino. The theme song from thia movie was also honored by MTV at the MTV awards 2000 in New York. The year 2000 was phenomenon for Rivai Riza (Film Director), Mira Lesmana and Triawan Munaf (Co Producers) with their award-winning production Petualangan Sherina or the Adventures of Sherina. The British honored this production with the presentation of the British Chavening Award Scholarship to Riza. This is only logical because Riza finished his Master of Arts in screenwriting at a British Institution in 1999. Riza ia rich with British style. What do we see in the future of the Indonesian film industry? What style do we hope will prevail? There are so many possibilities, but that which cannot be denied and is clear to even those who would close their eyes is that American films are shown on every channel of Indonesian television and fill Indonesian theatres. 

In this lies an undeniable answer. We are also aware that American film is a collection of assimilations from across the world. Thus we come full circle of globalization and interdependent world in which we live. We will, each and every one of us, learn from all of those around us without exception, if we hope to progress. This is a continual process that will go on for as long as we breathe.



Senin, 30 Mei 2011

Diplomasi Pendidikan Moral-spiritual Melalui Musik: Ikang Fawzi & Marissa Haque

Memang Seru!
Lagu di bawah ini adalah salah satu pendidikan moral-spiritual Ikang Fawzi dan tim "Catatan si Boy" dalam lagu dan film. Tayangan di on-air kan semalam pada tanggal 28 Mei 2011. Pesona Ikang Fawzi suamiku dan sihir musik kenapa tidak secara berkelanjutan menjadi diferensiasi LP3 I ya?
Semoga ide kami ini ini positif adanya.
Allahu Akbar!


Terimakasih banyak TransTV...Terimakasih sangat besar Telekomsel...
Sukses Terus...

The Show of Ikang Fawzi (Husband of Marissa Haque) and Andi Rif on TRANS TV for 16th Telekomsel Birthday, 28-05-2011 08.00 PM



Sabtu, 28 Mei 2011

Lucu Juga! (Berbalas ‘Pantun’ untuk Fitnah di detik.com tentang Keturunan Yahudi *)


"Terimakasih Perancis untuk Bentuk Leher dan Hidungku: Marissa Haque"

Terimakasih Perancis...terimakasih ...

Ya Allah... kelu terasa lidah ini kala seorang sahabat almarhumah Ustadzah Yoyoh Yusroh dari PKS suatu saat di Komisi 8 DPR RI saat lalu mengingatkan kepadaku, sebagai berikut: "... mbak Icha...Hai Ukhti Marissa Haque...pernahkah kamu sadari bahwa bentuk leher jenjangmu itu, serta bentuk cuping hidung mu itu adalah anugerah luar biasa dari Allah Azza wa Jalla melalui nenek Perancis-Belanda-mu kepadamu agar kamu mampu bersyukur. Bahwa semuanya hanyalah titipan-Nya semata, tidak lebih! Serta janganlah kau bersombong oleh karenanya..."
Ya Allah aku ingin selalu bersyukur setiap detik... I love Thee every second...
Allahu Akbar!
Memang ... saya sering diledek oleh oknum tertentu kalau suara saya tak merdu serta tak mampu bernyanyi. Hehe...biarlah... walau sebenarnya, saya memang sangat ingin mampu bernyanyi sebagaimana halnya Ikang Fawzi suamiku, Bella dan Kiki kedua anak-anakku, atau kerabat lain yang dekat di hati.  Namun tentu, tak bisa bernyanyi bukan berarti dunia berhenti berputar! Juga tak lantas membuatku bersedih. Karena bukan rezekiku dan menerima takdir bahwa Allah SWT ternyata memang tidak menitipi bakat bernyanyi untukku. Not a big deal-lah! Namun apapun yang dititipkan-Nya serta yang embeded (melekat) dalam diri ini sselamanya akan menjadi 'penanda' bagi seluruh kehidupanku. Alhamdulillaaaaaah... selalu kusyukuri setiap detiknya dengan sepenuh jiwa raga.
Terimakasih Ya Allah... Terimakasih Perancis Terimakasih Papa dan Mama, terimakasih Opa dan Oma, terimakasih Eyang Kakung dan Eyang Putri... matur nuwun sanget nggih... jazakumullah khoir... mercy beaucoup...

Oma Charlotte...Opa Sirajul... I will see both of you one day.
Papa Allen... I owe you and I miss you so much... terimakasih untuk darah India (Islam), dari Opa Sirajul Haque dan  darah Belanda-Perancis (Katolik cum Mu'alaf Islam) dari Oma Charlotte Louis Poittier yang mengalir melaluimu. Juga darah Jawa-timuran (Madura) dari Mama Mieke. Nama Islam Papa Allen yang tertulis sebagai Misbah Ul Haque sangat indah, dan kata Pak Ustad Rodzi di Malang, Jatim bermakna lampu terang yang menerangi hak! Tak heran Pa...kalau dalam hidup saya selalu ingin menerangi banyak sudut gelap dalam hidup ini. Allahu Akbar!
Luv u full Pa... Ma...

dan

* Yang bukan-bukan saja bagi mereka yang iseng melempar isu tersebut. Patut diduga bahwa mereka kelebihan waktu (mungkin juga  pengangguran), sampai tega mengatakan saya keturunan Yahudi... masya Allah...
Namun saya memaafkan anda! Semoga tulisan mini-ringan ini dapat menerangi anda saudaraku... istighfar segera ya kalau anda seorang Muslim! > (berita didapatlan di: http://forum.detik.com/showthread.php?p=13284413)

Jumat, 27 Mei 2011

Kampus & Kapanlagi.com untuk Musik di Entertainment Juga


Jum’at, 04 Maret 2011 17:15 wib
Sumber: http://kampus.okezone.com/read/2011/03/0…

SURABAYA- Kondisi pelajaran musik di sekolah dasar hingga menengah atas kian memprihatinkan. Bahkan pola-pola pembelajaran terkesan monoton sehingga siswa tidak memahami musik secara pasti. Pelajaran musik di Indonesia hanya sebatas teori saja.
Hal itu disampaikan Ketua Music Teacher Association of Indonesia (MTAoI) Ivon Maria Pek Pien. “Pelajaran musik di Indonesia sangat jauh tertinggal dibanding luar negeri. Oleh karena itu, melalui MTAoI ini akan diperjuangkan agar terwujudnya kurikulum musik skala nasional,” kata Ivon di sela-sela acara Open Piano Competition The 11th Galaxy International di Hotel JW Marriot, Jalan Embong Malang, Surabaya, Jum’at (4/3/2011).

Dia menambahkan, di Indonesia, sekolah musik selalu dicampurkan dengan sekolah umum. Beberapa siswa selalu dibebani dengan pelajaran musik yang hanya teori saja. MTAoI berencana menggulirkan kurikulum bagi perkembangan musik di Indonesia, yakni bagaimana menanamkan musik secara benar sejak dini. Kemudian, ketika siswa beranjak dewasa dapat menerapkan musik tanpa harus les privat lagi.

Ivon mengkritik, Indonesia tidak memiliki konservatorium, sebuah wadah untuk mencari bakat-bakat musisi. Di luar negeri, seperti di New York dan Eropa, konservatorium ini sudah melembaga. “Kabarnya sih akan ada pembangunan konservatorium di Indonesia. Sayangnya yang mendanai bukan pemerintah Indonesia, melainkan pemerintah Belanda bekerja sama dengan kampus Widya Mandala Surabaya,” ungkapnya. (rfa)(rhs)

Kamis, 26 Mei 2011

Terimakasih kapanlagi.com 2004: Ikang Fawzi & Marissa Haque 2011


SELEBRITI

Ikang Fawzi Serius Tekuni Bisnis Properti

Sabtu, 21 Februari 2004

Kapanlagi.com - Lama tak mengeluarkan album lagu, selama itu pula Ikang Fawzi serius dalam usahanya di bidang real estat. "Saya merasa punya tugas," kata suami Marissa Haque ini. Di bisnis properti tersebut, Ikang mengaku menerapkan pendekatan sederhana.

Menurut pelantun Preman ini, banyak orang hidup di Jakarta dan tinggal dalam sebuah kos. Padahal, dia melanjutkan, uang untuk membayar sewa kos tiap bulan bisa dimanfaatkan untuk menyicil rumah. "Kos kan biaya, kalau rumah investasi. Kalau kos Rp 300 ribu, mereka sudah bisa nyicil, punya rumah," kata lelaki yang memfokuskan membangun rumah untuk kalangan menengah ke bawah itu.

Ditanya soal musik, Ikang mengaku akan mengeluarkan album baru pada tahun ini. "Insya Allah, tahun ini album harus keluar," kata Ikang (sct/erl)

Sumber: http://www.kapanlagi.com/showbiz/selebriti/ikang-fawzi-serius-tekuni-bisnis-properti-df4i3zh.html

Senin, 02 Mei 2011

Pelatihan UKM di Tasikmalaya 2011: Koran Jurnas, PT. Telkom, Syamsudin Ch. Chaesy & Marissa Haque

Terimakasih banyak Bang Syam, may Allah always bless you…
marissa-haque-fawzi-silaturahim-fh-ugm-2011-di-yogyakarta_211x240
Manager Kandatel Tasikmalaya, Wahyudin kepada wartawan mengatakan, pelatihan digelar kantor pusatnya, dan jajarannya hanya menfasilitasi tempat serta peserta. Pada kegiatan ini selain berupa penyampaian materi pencerahan oleh sejumlah sumber kompeten, pihaknya mulai menyiapkan website bagi pelaku UKM sebagai ajang publikasi.

Selain beberapa tantangan lama masih mengungkungi pelaku industri UKM halnya, kemampuan SDM, inovasi produk dan akses pasar, Ketua Kadin Kota Tasikmalaya, Wahyu Tri Rahmadi, saat ditanya terpisah memaparkan, keterbatasan akses pelaku ini terhadap fasilitas promosi atau publikasi digital adalah bagian lain dari tantangan yang di harapkan ke depan terpecahkan.
ikang-fawzi-dan-marissa-haque-selalu-mesra1“Karenanya, kita sangat apresiasif kegiatan serupa ini sebagai kepedulian yang diharapkan lebih komprehensif memenuhi kebutuhan solusi permasalahan yang dialami pelaku UKM,” ujar Wahyu. “Saya pun yakin, melalui layanan publikasi digital gratis, sangat besar artinya bagi kalangan UKM, produk-produk unggulan lokal kita-akan terpromosikan secara luas yang tentu artinya bagi kemajuan ekonomi masyarakat,” pungkas dia.
Pada pelatihan itu hadir imagineer N. Syamsuddin Ch. Haesy, sebagai motivator yang bersama imagineer Yus Ruslan Achmad memberikan materi Imagineering Mindset, Master trainer Ismeth Ali, Pemimpin Redaksi Jurnal Nasional Asro kamal Rokan, dan Marissa Haque. [nm]

Sumber (1): http://www.akarpadi.com/?p=1928

Sumber (2): http://marissahaque-bmt.blogdetik.com/2011/03/28/pelatihan-ukm-di-tasikmalaya-2011-koran-jurnas-pt-telkom-syamsudin-ch-chaesy-dan-marissa-haque

Senin, 18 April 2011

Soliditas KAGAMA Kami Bawa di Rumah Tangga: Ikang Fawzi & Marissa Haque (dalam kapanlagi.com

Sumber: http://www.kapanlagi.com/showbiz/selebriti/ikang-fawzi-anak-anak-bagian-jiwa-saya.html

Ikang Fawzi : Anak-Anak Bagian Jiwa Saya

Ikang Fawzi: Anak-Anak Bagian Jiwa Saya
Ikang Fawzi bersama Isabella Fawzi si Sulung Cantik dan Cerdas dan Marissa Haque Istrinya
Selasa, 19 April 2011 

Kapanlagi.com - Arti seorang anak bagi Ikang Fawzi adalah bagian dari jiwa. Seperti halnya dengan Isabella Muliawati Fawzi dan Marsha Chikita Fawzi , mereka berdua seperti soulmate baginya. Sehingga saat si bungsu, Chikita atau yang akrab disapa Kiki merantau ke negeri seberang untuk bekerja, Ikang mengaku serasa kehilangan nyawa."Sedih, ini demi Allah ya ketika dia pergi saya kayak kehilangan nyawa. Itu anak luar biasa, anak bontot ya, jadi mereka berdua sudah kayak soulmate. Itu anak (Kiki) sudah punya rencana, dia bilang 'ayah ikut Kiki, Kiki sudah diterima di sini'. Karena angka dia kan bagus-bagus, jadi bisa diterima di mana-mana, tapi dia milih yang di luar negeri. Dia bilang 'Kiki mau berdikari, ayah harus bantu Kiki'," ujar Ikang saat ditemui di Kawasan Bintaro, Tangerang, Banten, Rabu (14/04).
"Sudah tuh, saya sambil nangis saya upayakan apa yang dia minta. Cuman di sini aku membuktikan bahwa selama ini anak tuh milik Allah, tapi itu hanya verbal, tapi dalam hati tuh 'ini punya gue tuh, dia bakal pergi'. Dari kecil gue dekap, gue nyanyiin, gue gendong sekarang dia harus pergi," imbuhnya.

Namun hal itu membuat Ikang sadar bahwa apapun yang bakal ia hadapi di kemudian hari, termasuk jika putrinya dipinang seorang pria, dirinya harus siap.

"Tapi kan sekarang ada Skype, jadi komunikasi dipermudah dunia semakin rata. Jadi beruntung bisa anytime komunikasi," kata Marissa menimpali.

Namun, tetap saja Ikang tak bisa tidur karena terus terbayang wajah sang putri. "Mikirin dia yang jarang tidur, dia itu tidurnya di kantor. Dia sempat minta motor untuk aktivitas di sana, aku bilang gak, gak, gak," kilahnya.

Bukannya pelit, namun baik Ikang maupun Marissa lebih mengutamakan keselamatan putrinya itu.
"Bukan kenapa-kenapa, buat keselamatan dia juga, karena banyak kejadian di sana. Kalau aku sama Ikang bisa beliin mobil, kenapa nggak? Yang second kan bisa," tandas Marissa(kpl/hen/bun)

Bran Berkelanjutan Angelina Sondakh: Marissa Haque & Ikang Fawzi

BRAND Relevan dan yang Tidak Relevan
“A brand is no longer the thing what you mention, but it is what the consumer talk about”
marissa-haque-fawzi-angelina-sondakh-massaid-knpi-bojonegoro-jatim-2005
Pencitraan di dalam perpolitikan Indonesia semakin menjadi marak, terutama ketika pimpinan tertinggi negeri ini dianggap melakukannya demi melancarkan pengaruh citra seperti apa yang dikenhendakinya. Sementara dari politisi yunior terlihat ada Angelina Sondakh dengan ilmu yang diadopsinya dari FISIP-UI jurusan Komunikasi. Kepiawaiannya memainkan isu di media masa member nilai tambah bagi kehadirannya. Saya katakana kepada Bella (Isabella Fawzi) sulungku yang kini juga sedang menuntut ilmu di tempat sama (FISIP UI jurusan Ilmu Komunikasi) agar lebih banyak memperhatikan langkah Angie dalam mengelola komunikasi politiknya. Saya tambahkan lagi dengan keterangan bahwa dia berhasil menyeruak among the crowds, baik di dalam Partai Demokrat sendiri maupun menjadi artis ‘baru’—karena Angie sendiri bukan artis dalam arti sebenarnya karena sebelumnya ‘hanya’ menjadi Putri Indonesia yang cerdas-muda-berpolitik.

Satu hal yang menjadi kunci utama dalam menyeruak among the crowds itu, bahwa konsistensi yang mengalir serta tidak kaku akan diuji oleh berjalannya waktu. Bahwa kehadirannya dalam medium infotainment hanya boleh dilakukan dalam jangka waktu pendek, dimana selebihnya harus melakukan paradigm shift pada wilayah medium lebih serius lainnya, semisal bicara mengenai teknik jalan keluar dari kisruh PSSI, Ujian Nasional dan kehadiran CAFTA pada dunia pariwisata Indonesia. Karena isunya dulu Angie adalah salah satu calon Menteri pengganti Pak Jero Wacik dalam periode yang akan datang.

Perihal kiprah Angie ke dunia tarik suara (rekaman), saya menyambut positif. Hanya pesanku, bilaman merasa kurang atau tidak cocok, jadikan hal tersebut sebagai yang pertama dan yang terakhir. Saya pribadi pernah mencoba masuk dapur rekaman yang kemudian saya sesali ‘habis-habisan.’ Saya menerima tawaran menyanyi karena saat itu yang menawarkan adalah salah satu perjaka ganteng Indonesia yang sedang naik daun bernama Fariz RM—konon khabarnya saat itu sedang jatuh hati padaku. Dan memang setelahnya saya memilih calon suami yang penyanyi namun sekolahnya betul serta rajin ibadahnya plus dari keturunan baik-baik. Nah… yang saya khawatirkan kegiatan Angie dalam hal menyanyi menjadi hal yang tidak relevan bila dikaitkan dengan koridor Ilmu Marketing Management. Jangan sampai juga kelak Angie menjadi bulan-bulanan masyarakat dan media sehinga menjadi output yang kontra produktif karena diperbandingkan dengan keprofesionalan vocal Reza mantan istri Adjie Massaid yang memang terkenal sexi serta berkarakter kuat sebagai salah seorang Diva Indonesia. Namun sebagai sebuah kenang-kenangan bagi keluarga mungkin tidak ada salahnya memang… 

Ayo bangkit Angie…kamu belum menjadi salah seorang Menteri Pariwisata tercantik dari Indonesia. Go for the best my sister in faith… I am so proud of you!

Jumat, 15 April 2011

Marissa Haque & Ikang fawzi Jalani Ramadhan dan Lebaran 2010 Berbeda: kapalagi.com

SELEBRITI

Ikang-Marissa Jalani Lebaran Beda

      Kapanlagi.com - Lebaran kali ini jadi saat berbeda bagi keluarga Ikang Fawzi dan Marissa Haque. Dengan kedua putrinya yang sudah mandiri, kini mereka tidak bisa berlama-lama berkumpul di rumah lantaran harus kembali bekerja.
       
      Untuk acara silaturahmi Ikang menjalani lebaran kali ini seperti biasa. "Seperti biasa ya, mengunjungi sanak saudara suatu kewajiban dan kebahagiaan, abis sholat Ied kita istirahat, makan ketupat, terus ke rumah tetangga, ke rumah kakak saya, karena ibu dan ayah saya udah meninggal,"terang Ikang tentang rencana lebaran. Ikang dan Marissa yang dikunjungi di kediamannya di perumahan Pelangi Bintaro, Tangerang Selatan Minggu (12/9) mengaku harus membiasakan diri dengan lebaran sepi tanpa anak, lantaran kedua putrinya kini sudah punya kesibukan sendiri. Pada lebaran ketiga, putri mereka Kiki harus kembali ke Malaysia karena bekerja di sana. Putri pertama mereka, Bella yang jadi wartawan juga tidak bisa berkumpul di saat lebaran pertama lantaran harus bekerja. Namun bagi Ikang perkembangan anak-anaknya adalah hal yang mesti didukung. "Ngga apa apa, mereka kan makin berkembang, kita harus support. Kita harus jadi naungan dari anak-anak, karena mereka sudah tidak lagi jadi sekedar bayang-bayang kan sekarang," terang Ikang.      (kpl/gum/erl)

Entri Populer